KARAKTER HADDADIYYAH MAR’IYYAH
DALAM
DISKUSI ILMIYYAH
(REVISI)
Diidzinkan
Penyebarannya Oleh:
Fadhilatusy
Syaikh ‘Allamah Abu Abdirrohman Yahya bin Ali Al Hajuriy
حفظه الله ورعاه
Dengan
Kata Pengantar Dari:
Fadhilatusy
Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Ali bin Hizam Al Fadhli Al Ba’daniy Al
Yamaniy
Dan
Fadhilatusy Syaikh Abu Amr Abdul Karim bin Ahmad Al Umariy
Al
Hajuriy Al Yamaniy
حفظهما الله ورعاهما
Penulis
dan Penerjemah:
Abu
Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Indonesiy
Al
Qudsiy Aluth Thuriy
عفا الله عنه
Judul
Asli:
“Shifatul
Haddadiyyatil Mar’iyyah Fi Munaqosyatin ‘Ilmiyyah”
Terjemah
Bebas:
“Karakter
Haddadiyyah Mar’iyyah Dalam Diskusi Ilmiyyah”
Diidzinkan
Penyebarannya Oleh:
Fadhilatusy
Syaikh ‘Allamah Abu Abdirrohman Yahya bin Ali
Al
Hajuriy
حفظه الله ورعاه
Dengan
Kata Pengantar Dari:
Fadhilatusy
Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Ali bin Hizam Al Fadhli Al Ba’daniy Al
Yamaniy
Dan
Fadhilatusy Syaikh Abu Amr Abdul Karim bin Ahmad Al Umariy
Al
Hajuriy Al Yamaniy
حفظهما الله ورعاهما
Penulis
dan Penerjemah:
Abu
Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Indonesiy
PENGANTAR PENERJEMAH
الحمد لله وأشهد أن لا إله إلا الله وأن
محمدا عبده ورسوله اللهم صل وسلم على محمد وآله أجمعين، أما بعد:
Sesungguhnya tuduhan ahlul bathil terhadap Ahlussunnah yang kokoh memegang
kebenaran tidaklah berhenti. Di antaranya adalah tuduhan sebagai pengikut
aliran haddadiyyah. Ini merupakan tuduhan yang sangat keliru dan tidak boleh
dibiarkan meracuni umat. Bukan karena Ahlussunnah takut dijauhi umat atau takut
tidak laku. Ahlussunnah sudah terbiasa hidup sebagai ghuroba, yang dianggap
asing dan aneh oleh manusia, bukan karena Ahlussunnah berbuat bathil, tapi
karena umat banyak yang tidak tahu kebenaran. Hanya saja dakwah harus terus
disampaikan, dan tuduhan palsu harus dibantah agar umat tidak semakin jauh dari
sumber-sumber dakwah yang benar yang bisa menyebabkan mereka semakin jauh
menyimpang dari jalan yang bisa menyampaikan ke Jannah.
Dari sisi lain, sebagian ahlul bathil menuduh Ahlussunnah sebagaikelompok yang
sombong. Ini juga pemahaman yang terbalik. Ahlussunnah yang sejati adalah orang
yang paling mau tunduk dan merunduk kepada kebenaran, sekalipun bertentangan
dengan keinginan dan selera pribadi. Justru ahlul bathil itulah yang
menyombongkan diri di bumi Alloh, tidak mau merendahkan diri pada ketentuan
syariat Alloh karena bertentangan dengan selera pribadi, atau adat, atau gaya
hidup orang kafir, atau madzhab yang keliru.
Risalah yang ada di hadapan para pembaca ini tampil kembali dengan judul yang
telah disesuaikan oleh Syaikh kami Yahya Al Hajuriy حفظه الله :
“Karakter Haddadiyyah Mar’iyyah
Dalam Diskusi Ilmiyyah”
dan isinya telah saya saring kembali,
sesuai dengan bimbingan beliau dan para ulama yang lain. Tentu saja kesalahan
yang bersifat manusiawi akan masih tersisa, maka semoga Alloh mengampuni sang
penulis dan para pembaca semuanya. Dan semoga Alloh melimpahkan berkah-Nya pada
usaha yang sederhana ini.
Risalah ini saya tampilkan
kembali di antaranya adalah untuk memenuhi permintaan sebagian ikhwah di tanah
air agar saya membantah tulisan si penakut yang menampilkan identitas diri
sebagai Abdullah bin Abdurrohman yang berjudul “Kini Mereka Bukan Salafiy
Lagi”. Gaya si penulis itu sangat mirip dengan model Abdul Ghofur Malang.
Pantas saja jika si Abdullah ini diberi inisial AGM.
Kemudian juga saya meminta maaf
kepada para pembaca بارك الله فيكم karena belum bisa memenuhi permintaan
untuk menulis topik-topik seputar hukum Idul Fithri, karena kesibukan
melaksanakan tugas menghadapi serangan ahli ahwa terhadap Salafiyyin terutama
Darul Hadits Dammaj, semampunya. Dan tentu saja hal itu juga disebabkan oleh
kekurangan ilmu dan tenaga saya.
Kemudian saya menyampaikan
syukur kepada para ikhwah yang telah memenuhi permintaan saudara-saudara kita
kaum Muslimin untuk menampilkan topik-topik tersebut sehingga diharapkan bisa
menghapus dahaga dan menutup kekurangan dalam bab ini. Hanya Alloh saja yang
memberikan taufiq, dan kepada-Nya kita mohon pertolongan dan kemudahan.
Selamat menyimak.